Jakarta
--- Rangkaian Ujian Nasional (UN) akan dimulai dari UN SMA pada 15
April 2013. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemdikbud), sudah melakukan berbagai persiapan hingga hal
teknis. Untuk materi soal UN, diperkirakan tidak jauh berbeda dengan
kisi-kisi yang sudah dipublikasikan Kemdikbud kepada guru dan siswa.
Kisi-kisi UN bisa dilihat di website www.kemdikbud.go.id
dan www.litbang.kemdikbud.go.id . “Nggak usah khawatir kalau sudah belajar dari situ,” ujar Hari Setiadi, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud. Hal itu dikatakannya saat menjadi narasumber dalam talkshow tentang UN di Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 FM, Selasa (9/4).
dan www.litbang.kemdikbud.go.id . “Nggak usah khawatir kalau sudah belajar dari situ,” ujar Hari Setiadi, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud. Hal itu dikatakannya saat menjadi narasumber dalam talkshow tentang UN di Radio Republik Indonesia (RRI) Pro 2 FM, Selasa (9/4).
Hari mengatakan lebih lanjut, siswa tidak perlu
dihantui kekhawatiran tidak lulus UN. Begitu juga dengan guru dan orang
tua murid, tidak perlu khawatir berlebihan. Materi soal UN nantinya
tidak jauh berbeda dengan kisi-kisi tersebut. Selain itu, tingkat
kelulusan UN tahun lalu mencapai angka 99-persen. Karena itu Hari yakin,
tingkat kelulusan UN pada tahun ini lebih dari 99-persen, bahkan bisa
mencapai 100-persen. Apalagi hasil UN bukan satu-satunya penentu
kelulusan, karena dihitung juga dari nilai ujian sekolah.
Selain telah menyiapkan kisi-kisi untuk membantu
siswa belajar, Kemdikbud juga memberikan barcode di setiap lembar
jawaban UN, yang akan diberikan satu set dengan lembar soal. Hari
mengatakan, tujuan diberikan barcode adalah supaya siswa lebih
konsentrasi mengerjakan soal ujian dan tidak percaya pada bocoran kunci
jawaban yang menyesatkan. Bahkan, tambah Hari, banyak juga siswa pintar
yang akhirnya kehilangan konsentrasi akibat dibingungkan dengan bocoran
kunci jawaban. (DM)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar