Rabu, 10 April 2013

Jangan Terkecoh Kunci UN Menyesatkan

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengingatkan peserta Ujian Nasional (UN) 2013 yang dimulai 15 April mendatang, jangan terkecoh dengan isu beredarnya kunci jawaban UN menyesatkan. Diketahui, peredaran kunci jawaban UN palsu ini santer di Bandung, Jawa Barat.

Kepala badan standar nasional pendidikan (BSNP), Aman Winatakusuma menjelaskan, postur UN 2013 yang disiapkan pemerintah sudah semakin mempersempit kecurangan dalam pelaksanaan UN, baik oleh siswa maupun oknum-oknum tidak bertanggungjawab.


"Persiapan UN dilakukan secara hati-hati dan tertib dan sudah dimulai sejak tahun lalu. Baik kisi-kisi soal, naskah sampai pada percetakan dan distribusi," kata Aman dalam konferensi pers di Kemdikbud, Jumat (5/4).

Menurutnya, pelaksanaan UN 2013 memiliki keunikan dibanding UN sebelumnya. Contohnya dalam persiapan soal UN yang dibuat 20 variasi di setiap kelas. Sehingga setiap siswa dalam satu kelas akan mendapat soal berbeda.

Kemudian sebagai pengaman, lembar soal dan jawaban UN dipasangi barcode yang berisikan kode yang membedakan antara satu soal dengan soal lainnya. Kemudian barcode antara lembar soal dan jawaban merupakan satu kesatuan.

"Artinya ini harus betul hati-hati, jangan sampai tertukar lembar soal yang satu dengan lembar jawaban yang lain. Kalau siswa mengisi satu set barcode yang sama tidak ada persoalan. Ini harus dicermati pengawas juga," jelas Aman.

Dalam pelaksanaan UN tahun ini, ujian untuk reguler dengan kesetaraan (Paket C) dilakukan pada hari yang sama. Yang membedakan hanya waktu. Karena UN reguler dimulai jam 7.30 WIB, sedangkan kesetaraan pukul 13.00 WIB.

Sementara itu Ketua Pusat penilaian Pendidikan (Puspendik), Hari Setiadi menegaskan, adanya perbedaan-perbedaan UN tahun ini dengan UN sebelumnya lebih ditujukan agar peserta UN lebih konsentrasi belajar, bukan memikirkan yang lain.

Terkait isu bocornya kunci jawaban UN, Hari mengaku kemungkinannya sangat kecil. "Kalaupun bocor, akan sulit bagi pembocor mencari peserta UN yang cocok barcodenya. Jadi jangan sampai akibat isu bocor ini membuat peserta UN terkecoh, disesatkan," tegasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar